OSI 7 Layer

Sabtu, 06 Juni 2015

Pengertian OSI7 Layer

Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur  bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Standard  ini dikembangkan untuk industri komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien.Model Layer OSI dibagi dalam dua group: “upper layer” dan “lower layer”. “Upper layer” focus  pada  applikasi  pengguna  dan  bagaimana  file direpresentasikan  di  komputer.  Untuk Network  Engineer,  bagian  utama  yang menjadi perhatiannya adalah pada “lower layer”. Lower layer  adalah intisari komunikasi data melalui jaringan aktual. Tujuan utama penggunaan model OSI adalah  untuk  membantu desainer  jaringan  memahami fungsi dari tiap-tiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data. Termasuk  jenis-jenis protoklol  jaringan  dan  metode  transmisi.  Model  dibagi  menjadi 7 layer, dengan karakteristik dan fungsinya  masing-masing. Tiap layer  harus dapat  berkomunikasi dengan  layer di atasnya maupun dibawahnya secara langsung melalui serentetan protokol dan standard.
Cara Kerja OSI Layer
Ketika data ditransfer melalui jaringan, sebelumnya data tersebut harus melewati ke-tujuh layer dari satu terminal, mulai dari layer aplikasi sampai physical layer, kemudian di sisi penerima, data tersebut melewati layer physical sampai aplikasi. Pada saat data melewati satu layer dari sisi pengirim, maka akan ditambahkan satu “header” sedangkan  pada sisi penerima “header” dicopot sesuai dengan layernya. Dari masing-masing layer  mempunyai tugas tersendiri demi kelancaran data yang akan dikirimkan.

      Sejarah singkat model Osi7 Layer
Dahulu pada era 70-an, banyak perusahaan software yang membuat System Network
Architektur (SNA), yang antara lain IBM, Digital, Sperry, burough dsb.
Tentunya masing-masing perusahaan tersebut membuat aturan-aturan, sendiri yang satu sama lain tidak sama, misalkan IBM mengembangkan SNA yang hanya memenuhi kebutuhan komputer-komputer menggunakan SNA produk IBM ingin dihubungkan dengan SNA produk digital tentunya tidak bisa, hal ini disebabkan protokolnya tidak sama . Analoginya, misalkan anda berbicara dengan bahasa Jawa, tentunya akan dimengerti pula orang lain yang juga bisa berbahasa Jawa, misalkan anda berbicara dengan orang sunda, apakah bahasa anda dapat diterima oleh orang tersebut?? tentunya tidak? masalah ini bisa diselesaikan jika anda berbicara menggunakan bahasa standar yang tentunya bisa dimengerti lawan bicara anda.
Menghadapi kenyataan oini, kemudian The International Standard Organization (ISO) pada sekitar tahun 1980-an, meluncurkan sebuah standar model referensi  yang berisi cara kerja serangkaian protokol SNA. model referensi ini selanjutnya dinamakan Open System Interconnection (OSI).
Model Referensi OSI terdiri dari 7 buah bagian / layer yang masing-masing layer mempunyai tugas sendiri-sendiri. dikarenakan OSI terdiri dari 7 macam layer, maka model referensi OSI seringkali disebut OSI 7 Layer.
     
      Tujuan OSI 7 Layer
Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer jaringan  memahami. Fungsi dari tiaptiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data. Termasuk jenisjenis protoklol jaringan dan metode transmisi.

Model dibagi menjadi 7 layer, dengan karakteristik dan fungsinya masingmasing. Tiap layer harus dapat berkomunikasi dengan layer di atasnya maupun dibawahnya secara langsung melalui serentetan protokol dan standard.
   
Tujuh Layer OSI
     OSI model dibuat dengan tujuan agar komunikasi  data  dapat  berjalan melalui langkah-langkah yang jelas, langkah-langkah ini biasa disebut dengan nama layer” dan Model OSI terdiri dari tujuh layer dengan pembagian tugas yang jelas, ke tujuh layer itu  adalah:
Tanggung jawab setiap layer adalah menyediakan servis bagi layer diatasnya, layer yang berada diatas tidak perlu tahu tentang bagaimana data bisa sampai kesana atau apapun yang terjadi di layer di bawahnya (lihat gambar dibawah ini)

Layer
Fungsi
Contoh
Aplikasi
(layer 7)
Aplikasi yang saling berkomunikasi antar komputer. Aplikasi layer mengacu pada pelayanan komunikasi pada suatu aplikasi.
Telnet, HTTP, FTP, WWW Browser, NFS, SMTP, SNMP
Presentasi
(Layer 6)
Pada layer bertujuan untuk mendefinisikan format data, seperti ASCII text, binary dan JPEG.
JPEG, ASCII, TIFF, GIF, MPEG, MIDI
Sesi
(Layer 5)
Sesi layer mendefinisikan bagaimana memulai, mengontrol dan mengakhiri suatu percakapan (biasa disebut session)
RPC, SQL, NFS, SCP
Transport
(Layer 4)
Pada layer 4 ini bisa dipilih apakah menggunakan protokol yang mendukung error-recovery atau tidak. Melakukan multiplexing terhadap data yang datang, mengurutkan data yang datang apabila datangnya tidak berurutan.
TCP, UDP, SPX
Network
(Layer 3)
Layer ini mendefinisikan pengiriman data dari ujung ke ujung. Untuk melakukan pengiriman pada layer ini juga melakukan pengalamatan. Mendifinisikan pengiriman jalur (routing).
IP, IPX, Appletalk DDP
Data Link
(layer 2)
Layer ini mengatur pengiriman data dari interface yang berbeda. Semisal pengiriman data dari ethernet 802.3 menuju ke High-level Data Link Control (HDLC), pengiriman data WAN.
IEEE 802.2/802.3, HDLC, Frame relay, PPP, FDDI, ATM
Physical
(Layer 1)
Layer ini mengatur tentang bentuk interface yang berbeda-beda dari sebuah media transmisi. Spesifikasi yang berbeda misal konektor, pin, penggunaan pin, arus listrik yang lewat, encoding, sumber cahaya dll
EIA/TIA-232, V35, EIA/TIA- 449, V.24, RJ45, Ethernet, NRZI, NRZ, B8ZS


0 komentar: